Pada Jumat, 9 Mei 2025, IHSG membuka perdagangan dengan menguat 21 poin atau 0,32 persen di level 6.849. Menurut Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, IHSG berpotensi untuk rebound pada perdagangan hari itu jika masih bertahan di support 6.800. Bursa Asia juga mengalami kenaikan pada perdagangan sebelumnya, dengan beberapa indeks seperti Nikkei 225 Jepang, Topix, Indeks Hang Seng Hong Kong, dan CSI 300 China mengalami kenaikan. Namun, ada juga indeks seperti Taiex Taiwan, FTSE Straits Times, dan FTSE Malay yang mengalami penurunan. Kondisi ini terjadi setelah FOMC memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan antara 4,25-4,5 persen yang telah berlaku sejak Desember 2024. Jerome Powell dari The Fed juga memperingatkan bahwa kenaikan tarif yang signifikan dapat menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan inflasi jangka panjang. Selain itu, pasar juga menunggu pembaruan mengenai pembicaraan perdagangan AS-China yang akan datang. Fanny menegaskan bahwa support IHSG berada di level 6.770-6.800, sementara resist berada di rentang 6.850-6.925.