Spotify baru saja meluncurkan fitur baru bernama “Snooze” yang memungkinkan pengguna untuk menunda lagu-lagu yang dianggap membosankan tanpa harus menghapusnya sepenuhnya dari rekomendasi. Dengan fitur ini, pengguna Premium dapat menyembunyikan lagu-lagu tersebut dari rekomendasi selama 30 hari, memberi mereka kesempatan untuk istirahat tanpa harus kehilangan lagu tersebut selamanya. Fitur ini sedang dalam tahap uji coba untuk pengguna Premium dan akan segera tersedia untuk pengguna lainnya.
Selain fitur “Snooze”, Spotify juga meluncurkan pembaruan besar pada menu Queue (antrean lagu) dengan tambahan kontrol baru seperti Shuffle, Smart Shuffle, Repeat, dan Sleep Timer. Tambahan lainnya adalah tombol Hide yang lebih mudah digunakan, alat manajemen playlist yang lebih baik, dan kemampuan kurasi yang lebih dalam untuk pengalaman mendengarkan yang lebih personal.
Bagi pengguna di beberapa negara seperti AS, Kanada, Inggris, Australia, Irlandia, Selandia Baru, dan Afrika Selatan, kini dapat mengubah lagu favorit mereka menjadi playlist baru dengan mudah melalui tombol “Create”. Hal ini memudahkan pengguna untuk membuat playlist pribadi atau bergabung dengan playlist bersama teman. Spotify juga telah memperbarui aplikasi desktopnya sehingga pengguna dapat melihat pratinjau lagu, playlist, album, dan artis dengan lebih mudah, mirip dengan aplikasi mobile.
Meskipun Spotify menghadapi beberapa masalah teknis baru-baru ini yang menarik perhatian publik, perusahaan ini juga mencatat pencapaian positif. Pada tahun 2024, Spotify mengklaim telah membayar royalti sebesar $10 miliar kepada industri musik, jumlah tertinggi dalam satu tahun. Lebih dari 1.500 musisi dilaporkan menerima lebih dari $1 juta dalam bentuk royalti, meningkat secara signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.