Slow Mass, grup musik asal Chicago, kembali mencuri perhatian dunia musik alternatif dengan pengumuman album terbaru mereka, ‘Low on Foot’, yang dijadwalkan rilis pada 16 Mei melalui label independen Landland Colportage. Sejak 2016, Slow Mass telah membangun eksistensi mereka lewat debut EP ‘Treasure Pains’ dan album penuh seperti ‘On Watch’ (2018) dan ‘Music for Rest’ (2020), serta EP terbaru ‘Drift Themes’ (2024) dengan konsep musik yang semakin eksperimental, dreamy, dan kompleks. Dengan kolektif dinamis hingga tujuh anggota yang saling bergantian, Slow Mass terus berevolusi menjadi band yang lebih eksperimental.
Pada perjalanan menuju rilis album, Slow Mass telah merilis beberapa single seperti “Hogtied”, “Blur”, dan “Freeze Frame” sebelum mengenalkan lagu terakhir sebelum peluncuran album, yakni “Hell is Earth”. Lagu ini menawarkan atmosfer kelam dengan suara yang membius, dentuman drum, dan lapisan gitar yang padat, keras, dan mengintimidasi. Di tengah kekacauan sonik, vokal tetap mengalir lembut dan melodis, memberikan kesan hangat di tengah lanskap musik yang gelap.
Lirik “Hell is Earth” mengkritik budaya kebohongan dan kepalsuan, serta performativitas yang sering menggantikan empati di tengah krisis global. Lagu ini terinspirasi dari frustrasi terhadap aktivisme permukaan, di mana media dan individu memanfaatkan penderitaan untuk kepentingan pribadi. Dave Collis, vokalis dan gitaris Slow Mass, menjelaskan bahwa lirik lagu ini mencerminkan keadaan dunia yang terus berputar meski dihadapkan pada kehancuran yang disengaja, serta pemanfaatan isu-isu sensitif demi popularitas dan perhatian.
Melalui lagu ini, Slow Mass mempertanyakan kedalaman dari solidaritas yang hanya menjadi tren sementara di media sosial, tanpa memberikan dampak yang signifikan. Mereka menyoroti bagaimana tragedi pribadi seperti konflik Rusia-Ukraina menjadi bahan perbincangan dangkal tanpa mempertimbangkan penderitaan yang sebenarnya terjadi di balik layar media. Sambil menunggu tur mereka yang akan segera diumumkan, saksikan video musik “Hell is Earth” untuk merasakan pengalaman musik yang kompleks dan berisi pesan kritis terhadap dunia modern.