Bank Indonesia telah mengungkapkan tiga langkah strategis bagi pelaku sektor keuangan dalam menggenjot pengembangan ekonomi sirkular. Salah satunya adalah dengan memperluas akses pembiayaan melalui pengembangan solusi inovatif. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, menyatakan bahwa ekonomi sirkular hadir sebagai solusi fundamental untuk mendukung komitmen global dalam mencapai target iklim dan Sustainable Development Goals.
Tiga langkah strategis yang dapat diambil oleh pelaku sektor keuangan adalah pertama, memperluas akses pembiayaan melalui solusi inovatif yang mampu mengatasi hambatan terkait agunan. Langkah kedua adalah menciptakan dan mengembangkan produk keuangan yang selaras dengan prinsip dan praktik ekonomi sirkular. Sedangkan langkah ketiga adalah memperkuat kapasitas lembaga keuangan, terutama di wilayah pedesaan, untuk meningkatkan pemahaman dalam menilai model bisnis berbasis ekonomi sirkular.
Destry menambahkan bahwa Bank Indonesia telah aktif dalam mendukung pengembangan ekonomi sirkular melalui kebijakan strategis, seperti mendorong sektor hijau dan memperkenalkan inklusi keuangan digital bagi petani. Dengan dukungan yang komprehensif, lembaga keuangan diharapkan dapat melihat potensi nilai jangka panjang dan tingkat risiko rendah dari model bisnis sirkular. Chairman Agricultural Development Bank of China (ADBC), Mr. Qian Wenhui juga menyampaikan pentingnya ekonomi sirkular di sektor pertanian dalam menangani keterbatasan sumber daya alam dan mendukung ketahanan pangan.
Secara keseluruhan, pengembangan ekonomi sirkular diharapkan dapat membawa manfaat yang signifikan dalam mencapai target iklim, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, serta memperkuat ketahanan pangan. Sektor keuangan, termasuk Bank Indonesia, memiliki peran penting dalam mengambil langkah strategis untuk mendukung peralihan ke ekonomi sirkular guna mencapai pembangunan berkelanjutan.