Musik blues di Indonesia telah mengalami perkembangan dan transformasi dalam beberapa tahun terakhir. Seiring dengan munculnya musisi-musisi yang berani melanggar batasan konvensional, genre ini tak lagi terpaku pada pakem lama. Struktur 12-bar yang dulunya menjadi ciri khas mulai ditinggalkan, sementara akor minor diperkenalkan, pola tiga akor klasik berkurang, dan pendekatan baru mulai muncul. Salah satu tokoh utama dalam inovasi ini adalah Ruzan Fikra, seorang musisi blues yang tidak asing di Yogyakarta. Setelah rehat selama lebih dari satu dekade, Ruzan kini kembali dengan album berjudul ‘Pesta Rock n Roll’ yang menandai peringatan dua dekade perjalanan cinta bersama sang istri, Vita.
Proyek musik ini tidak hanya fokus pada aspek musikal, tetapi juga merayakan perjalanan cinta mereka melalui sembilan lagu romantis. Meskipun proses penulisan lagu dilakukan dalam waktu singkat, hasilnya adalah harmoni unik antara gaya blues Ruzan yang kuat dengan nuansa pop ringan dari Vita. Produser Garry Mailangkay turut berperan dalam meracik musik pop blues yang segar dan mudah dinikmati dalam album ini.
Dari penciptaan lagu hingga proses rekaman, ‘Pesta Rock n Roll’ merupakan ekspresi pribadi Ruzan dan Vita. Mereka menekankan bahwa blues tidak selalu harus keras dan garang, tetapi bisa juga manis, lembut, namun tetap emosional. Melalui album ini, Ruzan berusaha kembali ke esensi blues tanpa campuran rock dari era 60-an serta menunjukkan sisi lain dari dirinya yang tidak selalu sangar.
Album ini direkam di dua studio berbeda dan memadukan kepekaan jazz, pop, dan blues, memberikan gambaran yang intim tentang hubungan dan perjalanan cinta mereka. Melalui ‘Pesta Rock n Roll’, Ruzan dan Vita tidak hanya menyajikan kisah cinta mereka, tetapi juga membuka pintu bagi industri musik blues Indonesia. Mereka berencana merayakan perilisan album ini dengan berbagai acara dan promosi ke depan, menunjukkan bahwa blues tetap autentik tanpa harus terjebak dalam konvensi lama.