Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan kondisi kesehatan kronis yang meningkatkan risiko penyakit serius seperti jantung, stroke, dan gagal ginjal. Gaya hidup, termasuk pola makan, memainkan peran besar dalam pengendalian tekanan darah. Penderita hipertensi perlu memperhatikan apa yang mereka konsumsi sehari-hari untuk menjaga tekanan darah tetap stabil. Beberapa jenis makanan dapat memperburuk kondisi hipertensi karena mengandung tinggi natrium, lemak jenuh, atau gula tambahan yang dapat memicu lonjakan tekanan darah.
Beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita tekanan darah tinggi antara lain makanan tinggi lemak jenuh dan trans, garam, gula, makanan olahan, acar, dan kulit ayam. Lemak jenuh dan trans dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh, yang dapat memperburuk tekanan darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Konsumsi garam yang berlebihan juga dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah karena dampaknya terhadap keseimbangan cairan tubuh.
Gizi Kementerian Kesehatan RI menyarankan konsumsi gula harian tidak melebihi 50 gram agar tidak berisiko kelebihan berat badan dan obesitas, yang dapat meningkatkan risiko hipertensi. Makanan olahan yang tinggi dalam garam juga sebaiknya dihindari, seperti mie instan, makanan kemasan, dan frozen pizza. Acar, yang diawetkan dengan garam, juga bisa menyebabkan konsumsi natrium berlebihan.
Kulit ayam, yang mengandung lemak jenuh dan trans tinggi terutama setelah digoreng, sebaiknya juga dihindari oleh penderita tekanan darah tinggi. Memperhatikan dan menghindari makanan-makanan ini menjadi langkah penting dalam manajemen hipertensi jangka panjang. Menjaga gaya hidup sehat dan membatasi konsumsi makanan yang tidak sehat dapat membantu menjaga tekanan darah tetap stabil dan mengurangi risiko komplikasi jangka panjang yang terkait dengan hipertensi.