Pertamina Hulu Energi (PHE) dari Regional 3 Kalimantan telah resmi menandatangani Joint Study Agreement (JSA) dengan Sinopec Energy Investment (HK) Holdings Limited untuk melakukan studi pengembangan teknologi Chemical Enhanced Oil Recovery (CEOR) di Lapangan Tanjung. Penandatanganan tersebut dilakukan di Jakarta dan bertujuan untuk meningkatkan produksi lapangan yang dianggap sebagai aset strategis. Teknologi CEOR sendiri merupakan metode lanjutan dalam meningkatkan perolehan minyak melalui injeksi bahan kimia khusus ke dalam reservoir. Ini membantu menurunkan tegangan antar muka antara minyak dan air serta meningkatkan mobilitas minyak untuk meningkatkan aliran minyak ke sumur produksi. Kolaborasi ini diharapkan dapat mengoptimalkan potensi lapangan migas dan menjadi langkah penting dalam upaya meningkatkan produksi migas nasional. Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis PHE menyampaikan antusiasme mereka terhadap kolaborasi ini, sementara VP Development and Drilling Regional 3 dari Sinopec menyatakan optimisme terhadap masa depan kemitraan ini. Kemitraan antara PHE dan Sinopec dimulai sejak pertengahan 2023 dan akan melibatkan studi teknis CEOR sepanjang tahun 2025 dengan target uji coba lapangan pada tahun 2026. Melalui penerapan teknologi ini, diharapkan dapat meningkatkan produksi minyak dan gas secara signifikan seiring dengan komitmen PHE dalam mendukung target produksi nasional pada 2030. Kemitraan ini juga menegaskan komitmen PHE dalam berinovasi dan membangun kemitraan global yang berkelanjutan untuk industri hulu migas Indonesia.