Indonesia tengah menghadapi tantangan yang berat di tengah badai pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dan penetrasi otomatisasi dari kecerdasan buatan (AI), yang membawa risiko jebakan pendapatan menengah. Dr. Erwin Suryadi, dalam bukunya “The Matchmaker,” mengulas strategi kolaboratif untuk menghadapi situasi ekonomi yang sulit serta ketidakpastian tenaga kerja. Diskusi di Jakarta membahas perlunya inovasi di tengah gejolak ekonomi global, geopolitik, dan transisi energi.
Dr. Erwin menekankan pentingnya pengelolaan dengan bijak terhadap bonus demografi agar tidak menjadi beban ekonomi negara. Selain itu, ia juga mengingatkan akan ancaman hilangnya pekerjaan dalam waktu lima tahun ke depan akibat otomatisasi, seperti di sektor perbankan, akuntansi, dan administrasi. Erwin memperkenalkan konsep business matchmaking sebagai landasan kolaborasi jangka panjang antara pihak industri besar, pabrikan lokal, UMKM, dan lembaga pendidikan dengan tujuan meningkatkan kualitas produk, efisiensi biaya, dan ketepatan pengiriman.
Prinsip regulasi pasar oleh negara dalam mendukung pihak ekonomi lokal yang disebutkan oleh Prof. Soemitro Djojohadikusumo juga menjadi acuan dalam konsep business matchmaking yang diusulkan oleh Dr. Erwin. Praktik ini telah terbukti sukses dengan Forum Kapasitas Nasional yang digagas oleh SKK Migas sejak tahun 2021, yang membuktikan bahwa kerjasama antara pelaku industri skala besar dan pabrikan lokal dapat menciptakan kemajuan signifikan.
Pendekatan ini mendapatkan dukungan dari pelaku industri hulu migas yang berhasil mengekspor produk lokal ke pasar global, seperti PT Luas Birus Utama. Kepercayaan pada produk lokal juga ditekankan oleh Petronas Carigali Iraq Holding BV, yang menegaskan pentingnya komitmen bersama dalam strategi business matchmaking. Melalui buku “The Matchmaker,” Dr. Erwin Suryadi tidak hanya memberikan analisis ekonomi, namun juga roadmap konkret untuk membangun ekonomi inklusif, kuat, dan berbasis kolaborasi lintas sektor guna menjadikan Indonesia mandiri dan kompetitif secara global.