Komunal, band heavy metal asal Indonesia, tidak hidup untuk sorotan atau kekayaan. Mereka menghargai eksistensi mereka dalam menjaga nyala api heavy metal tetap hidup selama dua dekade. Dengan konsistensi dan dedikasi total terhadap musik yang mereka cintai, Komunal telah melahirkan beberapa album, termasuk ‘Panorama’, ‘Hitam Semesta’, dan ‘Gemuruh Musik Pertiwi’. Mereka kembali dengan album keempat bertajuk ‘Nostalgia’ setelah melewati berbagai rintangan, menunjukkan keteguhan mereka dalam mempertahankan jati diri musik mereka.
Dalam proses kreatif ‘Nostalgia’, Komunal bekerja sama dengan berbagai profesional seperti James Plotkin untuk proses mastering dan visual artist Erlan Adi Kurnia untuk mendesain sampul album. Mereka tidak hanya berfokus pada aspek musikal, tetapi juga pada estetika dan pesan yang ingin disampaikan melalui tiap lagu dalam album ini.
Dari lagu pembuka “Kesaksian” hingga balada penutup “Roda-Roda Api”, ‘Nostalgia’ menggambarkan perjalanan panjang Komunal. Setiap lirik ditulis dengan niat dan pemikiran, mencerminkan perasaan jujur dan kejujuran dalam setiap kata. Lagu-lagu seperti “Cinta dan Materi” dan “Bisnis Cari Duit” mengeksplorasi realita bermusik dan dilema idealisme yang dihadapi oleh para personil.
Melalui ‘Nostalgia’, Komunal tidak hanya menghadirkan musik yang berkualitas, tetapi juga menyuarakan pengalaman dan perasaan secara autentik. Mereka memperlihatkan kedewasaan musikal dalam aransemen yang matang dan karakter yang kuat. Dengan mengakhiri album ini dengan balada “Roda-Roda Api”, Komunal menutup dengan apresiasi dan perenungan akan perjalanan yang telah dilalui.
Secara keseluruhan, ‘Nostalgia’ adalah retrospeksi yang mendalam dan pengingat akan dedikasi Komunal terhadap heavy metal. Mereka membuktikan bahwa meskipun tidak banyak bicara, mereka tetap relevan, tajam, dan bersemangat dalam menyuarakan identitas musik mereka. Komunal tetap menjadi bukti bahwa mereka tidak hanya bertahan, tetapi juga tetap menyala di dalam dunia musik yang keras dan kompetitif.