CEO SoundCloud, Eliah Seton, akhirnya memberikan tanggapan terhadap kritik yang dilayangkan terhadap kebijakan platform mereka terkait kecerdasan buatan (AI) dalam Ketentuan Layanan terbaru. Sorotan mulai muncul setelah laporan dari Futurism pada awal Mei 2024 mengungkap bahwa SoundCloud diam-diam memperbarui ketentuan layanannya pada Februari lalu. Salah satu poin yang menimbulkan kontroversi adalah klaim bahwa pengguna setuju bahwa konten yang diunggah dapat digunakan untuk melatih teknologi AI. Pasal ini mengundang kekhawatiran dari komunitas musisi independen dan kreator konten, yang merasa risau atas potensi penyalahgunaan karya mereka. Setelah mendapat reaksi negatif, Eliah Seton berbicara secara resmi untuk menenangkan kekhawatiran dan mengembalikan kepercayaan pengguna terhadap SoundCloud.
Dalam klarifikasinya, Seton menegaskan bahwa konten milik para artis tidak pernah digunakan untuk melatih model AI dalam bentuk apapun. Dia menegaskan bahwa SoundCloud tidak mengembangkan alat AI generatif atau memberikan akses kepada pihak ketiga untuk mengakses konten artis demi pelatihan AI. Melalui pernyataan tersebut, SoundCloud menekankan bahwa teknologi AI seharusnya menjadi alat bantu bagi para kreator, bukan menggantikan peran kreativitas manusia. Setelah berbagai polemik, SoundCloud telah merevisi kembali Ketentuan Layanan mereka, dengan menegaskan bahwa konten pengguna tidak akan digunakan untuk melatih model AI generatif tanpa izin eksplisit dari pengguna.
Langkah ini dianggap sebagai respons positif terhadap kekhawatiran yang tersebar dalam komunitas kreatif global terkait keamanan hak cipta dan orisinalitas karya seni dalam era teknologi AI. Dalam lingkungan musik digital yang terus berkembang, kejelasan serta perlindungan terhadap hak kreator menjadi semakin penting. Respons SoundCloud menunjukkan bahwa kekuatan suara komunitas kreatif mampu mendorong transparansi dan etika dalam pemanfaatan teknologi modern.