Asosiasi Vaper Indonesia (AVI) mendorong pemerintah untuk melakukan riset bersama terkait risiko dari produk tembakau alternatif seperti vape. Tujuan dari riset ini adalah untuk memastikan ketersediaan informasi yang jelas dan akurat bagi masyarakat. Menurut Kepala Bidang Humas AVI, Didong Wanorogo, dukungan pemerintah terhadap produk tembakau alternatif masih perlu ditingkatkan. AVI aktif dalam mengedukasi perokok dewasa tentang manfaat penggunaan produk tembakau alternatif sebagai alternatif yang lebih rendah risikonya.
Sebuah lembaga amal dan riset kanker yang berbasis di Inggris, Yorkshire Cancer Research, menekankan peran vape sebagai alat bantu untuk beralih dari kebiasaan merokok. Mereka menyebutkan bahwa vape merupakan metode efektif untuk membantu orang beralih dari kebiasaan merokok dengan lebih dari 4.600 orang beralih setiap tahun hanya di Yorkshire. Meskipun ada peningkatan persepsi negatif terhadap vape, lembaga tersebut menegaskan pentingnya beralih dari kebiasaan merokok ke alternatif lebih rendah risiko untuk meningkatkan kualitas hidup.
Didong mendukung dukungan lembaga seperti Yorkshire Cancer Research dan menilai regulasi terkait produk tembakau alternatif masih menjadi tantangan, terutama bagi UMKM. Di sisi lain, lembaga ini juga mengungkapkan keprihatinan atas persepsi negatif masyarakat terhadap vape yang dapat menghambat perokok untuk beralih ke produk yang lebih rendah risikonya. Tetapi, mereka menegaskan bahwa beralih ke produk tembakau alternatif adalah langkah terbaik yang dapat diambil seseorang untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.