Sarimanah, band alternatif asal Tanjungsari, kembali merilis karya terbaru berjudul “Tarara’s Story”. Single ini menandai fase baru dalam perjalanan musik mereka dan akan menjadi bagian dari album perdana yang direncanakan akan diluncurkan akhir tahun ini. Dengan karakteristik musik ambient dan post-rock yang khas, lagu ini juga mengusung elemen folk dan indie-pop yang lebih ringan dan personal, mengajak pendengar memasuki dunia nostalgia masa kecil. Menurut drummer Sarimanah, Febry, lagu ini menghormati kenangan masa kecil yang penuh semangat dan imajinasi yang sering terlupakan di tengah kesibukan dunia dewasa.
“Tarara’s Story” menghadirkan narasi lebih terbuka dengan vokal dan lirik yang ringan, namun tetap mempertahankan nuansa ambient dengan gitar dan synth yang halus. Lagu ini menjadi jembatan antara dunia anak-anak dan pandangan orang dewasa, menggali memori kolektif dan personal sebagai motivasi untuk melangkah ke depan. Sarimanah tidak hanya band alternatif biasa, tetapi juga penyampai cerita yang mampu menyentuh hati tanpa berlebihan, dan musik mereka menjadi tempat bagi kontemplasi dan pelarian yang tulus.
Video musik “Tarara’s Story” juga menarik perhatian dengan format stop motion yang dibuat oleh seluruh anggota band dan diunggah melalui kanal YouTube resmi mereka. Proses produksi kolektif ini mencerminkan semangat DIY dan kesadaran artistik yang mendalam. Sarimanah, yang terdiri dari ii, Ucup, Azahsastra, Andrew, dan Febry, tidak hanya melebihi batas genre musik, tetapi juga memadukan suara global dengan akar budaya Nusantara. Dengan lagu ini, mereka memperlihatkan bahwa lebih dari sekadar band dari desa, mereka adalah penjaga memori kolektif dan punya kemampuan membuat musik yang membangkitkan imajinasi dan kesadaran.