Trio jazz elektronik Indonesia, Littlefingers, akhirnya merilis album terbaru mereka setelah tiga tahun tanpa rilis penuh. Album “Snakes & Ladders” mencerminkan perjuangan dan realitas yang dihadapi ketiga anggotanya dalam industri musik Indonesia. Nama album yang diambil dari permainan papan “ular tangga” dipilih sebagai metafora lika-liku karir musik penuh tantangan dan keberhasilan. Salah satu anggota, Chika Olivia, mengatakan bahwa album ini memberikan penyegaran untuk identitas musik Littlefingers setelah lima tahun perjalanan. Proses pembuatan album penuh membutuhkan waktu dan dedikasi yang lebih besar, namun pengalaman selama lima tahun membantu band ini memperluas pemahaman mereka dan mengeksplorasi pendekatan baru dalam musik mereka.
“Snakes & Ladders” menghadirkan narasi berbeda dari album debut mereka, “EUPHORIA”. Album ini mencakup sembilan lagu dengan total durasi 31 menit 22 detik, termasuk kolaborasi dengan Rishanda Singgih dan Emma Volard. Dalam produksi album, Littlefingers banyak melakukan proses sendiri termasuk mixing dan mastering. Mereka tetap mempertahankan ciri khas suara synthesizer mereka namun memperkaya dengan dentuman bass dan drum yang harmonis dan energik. Melalui album ini, Littlefingers tidak hanya ingin menunjukkan evolusi musikal mereka tetapi juga ingin berbagi semangat dan memberikan inspirasi bagi pendengar yang menghadapi tantangan dalam kehidupan mereka. Album “Snakes & Ladders” merupakan bukti ketangguhan, kejujuran musikal, dan komitmen Littlefingers setelah lima tahun berkarya.