Sindrom Stevens Johnson (SJS) merupakan jenis reaksi hipersensitivitas yang serius yang disebabkan oleh respon tubuh yang berlebihan terhadap obat-obatan atau infeksi tertentu. Kondisi ini dapat mempengaruhi tidak hanya kulit tangan atau kaki, tetapi juga bagian lain dari tubuh yang memiliki selaput lendir, seperti mata, mulut, organ kelamin, dan saluran pencernaan. Gejala SJS umumnya meliputi ruam merah, lepuhan, dan pengelupasan kulit yang sangat nyeri. Pasien yang didiagnosis dengan SJS perlu segera mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit untuk mencegah kemungkinan komplikasi serius.
Penyebab kondisi ini dapat bervariasi, dan beberapa obat-obatan seperti antibiotik, pereda nyeri, dan antikejang telah diketahui memicu reaksi ini pada sebagian individu. Bagi anak-anak, infeksi virus menjadi pemicu yang lebih umum, meskipun kasus SJS juga dapat dipicu oleh paparan sinar ultraviolet atau terapi radiasi. Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko terhadap SJS termasuk riwayat keluarga dengan kondisi yang sama, kelainan genetik, serta sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Penanganan SJS fokus pada mengidentifikasi dan menghentikan penyebab yang memicu reaksi, memperlancar proses penyembuhan, serta mencegah komplikasi yang lebih parah. Dalam beberapa kasus, penyembuhan kondisi ini dapat memakan waktu beberapa hari hingga berbulan-bulan tergantung pada tingkat keparahan. Konsultasi dengan dokter, terutama spesialis kulit, sangat penting untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat pada tahap awal gejala. Meskipun langka, Sindrom Stevens Johnson dapat menyebabkan dampak kesehatan yang serius bagi penderitanya, sehingga penanganan dini dan tepat sangat diperlukan untuk memperkecil risiko komplikasi.