Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, dalam waktu dekat akan mengadakan rapat dengan PT Pertamina untuk membahas dampak perang Iran-Israel, termasuk rencana penutupan Selat Hormuz oleh Iran dan implikasinya bagi Indonesia. Pembahasan akan mencakup langkah-langkah taktis yang akan diambil oleh Pertamina untuk memastikan pasokan energi di Indonesia tetap stabil di tengah ketidakpastian global. Hal ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Indonesia dalam mengoptimalkan lifting minyaknya, sesuai arahan Presiden Prabowo.
Pertamina Patra Niaga juga telah memastikan ketersediaan stok Avtur untuk keperluan Penerbangan Haji 2025. Bahlil menegaskan bahwa langkah-langkah ini merupakan bagian dari strategi untuk mengamankan kepentingan nasional Indonesia dan mengurangi ketergantungan pada pihak luar. Meskipun menyadari kompleksitas tugas yang dihadapi, Bahlil menegaskan pentingnya Kementerian ESDM untuk mengoptimalkan sumber daya energi dalam negeri guna memenuhi kebutuhan nasional. Ini merupakan langkah yang perlu dilakukan untuk memperkuat kedaulatan energi Indonesia.