Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi telah memberikan instruksi kepada timnya untuk melacak pelaku ancaman bom terhadap penerbangan jamaah haji Indonesia. Dudy menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak boleh diabaikan, karena berpotensi untuk terus terulang. Menurut Dudy, pentingnya kesadaran dan kewaspadaan dalam menghadapi potensi ancaman keamanan sangatlah vital, karena bahkan kelengahan kecil pun dapat berdampak pada keselamatan publik dalam transportasi udara.
Dalam sebuah pertemuan dengan media di Jakarta, Dudy juga menekankan bahwa meskipun ancaman tersebut mungkin hanya hoaks, namun pihak yang berwenang harus ikut campur untuk melacak dan menanggapi setiap ancaman. Dudy mengatakan bahwa respons yang disiplin dan antisipatif akan menjadi kunci dalam menjaga kenyamanan dan keselamatan masyarakat.
Dalam konteks ini, Maskapai Saudi Airlines telah melayani penerbangan haji pada tahun 2024. Dudy menegaskan bahwa kejadian tersebut menjadi bahan evaluasi bagi Kementerian Perhubungan dan aparat keamanan untuk meningkatkan sistem pengawasan dan prosedur keamanan secara menyeluruh. Kehidupan manusia dalam perjalanan udara harus menjadi prioritas utama yang tidak bisa ditawar.
Di sisi lain, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F. Laisa, menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk menyelidiki ancaman tersebut, meskipun hanya berupa hoaks. Langkah-langkah telah diambil untuk menginformasikan kejadian tersebut kepada otoritas penerbangan sipil Arab Saudi dan lembaga terkait lainnya. Harapannya, hasil dari penyelidikan yang dilakukan oleh berbagai lembaga seperti BIN, BSSN, dan BNPT dapat membawa kejelasan terkait ancaman yang dilaporkan.