PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 5 persen year on year (yoy) menjadi Rp 497 miliar pada kuartal pertama tahun 2025. Kinerja ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Laba kotor perusahaan naik 36 persen menjadi Rp 134 miliar dalam tiga bulan pertama tahun 2025. Peningkatan juga terlihat pada laba operasional yang melonjak 392 persen menjadi Rp 48 miliar serta EBITDA yang meningkat 256 persen menjadi Rp 89 miliar.
Meskipun nilai penjualan UNPS menurun 3 persen menjadi Rp 2,33 triliun, laba kotor perusahaan berhasil meningkat 27 persen menjadi Rp 605 miliar. Laba operasional juga melesat 388 persen menjadi Rp 209 miliar, sementara EBITDA meningkat 80 persen menjadi Rp 372 miliar.
Perusahaan terus berupaya meningkatkan produktivitas aset kebun sawit dengan cara peremajaan menggunakan bibit unggul. Hal ini diyakini akan memberikan hasil yang lebih baik dalam produksi buah sawit dengan lahan yang sama. Perseroan juga berkomitmen untuk membantu petani dengan membeli buah sawit dari mereka yang tidak memiliki pabrik, sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar pabrik. UNPS juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk untuk mendukung petani plasma melalui program Kredit Usaha Rakyat.
UNPS juga mengikuti protokol Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) untuk menjaga keberlanjutan dan prinsip ramah lingkungan. Perusahaan berkomitmen untuk tidak membakar lahan kebun serta menekankan pentingnya sosial dan lingkungan dalam kegiatan perkebunan. Dengan langkah-langkah ini, UNPS berharap dapat terus meningkatkan kinerja dan keberlanjutan usahanya di sektor perkebunan kelapa sawit di Indonesia.