PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) terus berupaya meningkatkan produktivitas di sektor perkebunan kelapa sawit melalui pengembangan bibit unggul dan program peremajaan. Dengan pengembangan bibit unggul, perusahaan ini mengklaim dapat meningkatkan produksi tanpa perlu memperluas lahan baru. Saat ini, produktivitas sawit nasional hanya sekitar 3 ton CPO per hektar per tahun, namun dengan bibit unggul yang dikembangkan oleh perusahaan ini, potensi produktivitas dapat meningkat hingga 10 ton CPO per hektar per tahun.
Bayu Irianto, Direktur Utama UNSP, menyampaikan bahwa dengan produktivitas yang lebih tinggi ini, peningkatan produksi dapat tercapai tanpa harus membuka lahan baru. Selain itu, hal ini juga akan mendukung keberlanjutan lingkungan dan ketahanan energi nasional melalui pasokan biodiesel. Perseroan melihat bahwa bibit unggul dan program replanting sawit rakyat merupakan kunci penting dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat produktivitas industri sawit secara berkelanjutan.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang perseroan untuk memperkuat kinerja operasional sekaligus menjawab tantangan produktivitas di industri sawit nasional. Perseroan juga mematuhi protokol ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) yang menjunjung tinggi prinsip ramah lingkungan dan keberlanjutan, termasuk kebijakan zero burning dalam kegiatan perkebunan. Keberlanjutan di industri sawit mencakup berbagai aspek yang mencakup keberlanjutan sosial dan lingkungan, seperti mensejahterakan petani sesuai Sustainable Development Goals (SDGs).