APINDO Mengikuti Konferensi Ketenagakerjaan Internasional ke-113 di Palais des Nations, Jenewa, Swiss. APINDO, dalam pernyataan pentingnya kebijakan global yang adaptif dan mendukung ekosistem ekonomi digital, menekankan perlunya perdamaian antara tenaga kerja dan platform ekonomi. Dalam konferensi tersebut, Indonesia, melalui delegasi tripartitnya, membahas tantangan global, seperti ketidakpastian perdagangan dan naiknya biaya produksi dalam negeri. Bob Azam, Ketua Bidang Ketenagakerjaan APINDO, menyampaikan kondisi ekonomi global yang menantang dan berdampak pada sektor padat karya yang terpaksa mengurangi tenaga kerja. Meski demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,87 persen di kuartal pertama 2024. Bob juga menyoroti masalah pengangguran yang masih tinggi di Indonesia, dengan 7,47 juta orang menganggur dan 11,56 juta setengah menganggur. Dalam upaya mengatasi tantangan tersebut, Bob menggarisbawahi perlunya dukungan dunia usaha dan pekerja sebagai mitra strategis untuk menciptakan lapangan kerja, termasuk melalui pertumbuhan ekonomi digital yang diproyeksikan meningkat menjadi 360 miliar USD pada tahun 2030. Bob juga mengungkapkan harapan dunia usaha terhadap ILO untuk menghasilkan instrumen perlindungan pekerja yang sesuai dengan era digital tanpa menghambat fleksibilitas dan inovasi. APINDO juga menegaskan dukungannya terhadap fokus ILO untuk menciptakan pekerjaan layak dalam ekonomi berbasis platform, dengan menjunjung tinggi perlindungan bagi pekerja dan keberlanjutan ekosistem platform, termasuk UMKM. Penekanan juga diberikan pada perlunya pendekatan berbasis prinsip agar instrumen yang dihasilkan fleksibel dan dapat disesuaikan dengan konteks nasional masing-masing negara.