Banyak masyarakat kelas menengah kerap mengeluhkan habisnya gaji bulanan meskipun sudah berhemat. Ternyata, ada kebiasaan-kebiasaan kecil yang tidak disadari menjadi penyebab utama merasa kekurangan. Analis keuangan, Avery White, mengungkapkan bahwa kebiasaan-kebiasaan sepele ini dapat secara perlahan menguras keuangan, berdasarkan pengalamannya sendiri dan dari kliennya. Dikutip dari VegOut, White membeberkan delapan kebiasaan buruk yang bisa membuat seseorang sulit kaya. Salah satunya adalah kebiasaan menyamakan kemampuan membeli dengan alasan membeli. Banyak orang merasa boleh belanja selama masih dalam anggaran, tanpa mempertimbangkan nilai manfaat barang yang dibeli.
Selain itu, White juga menyebutkan masalah utang yang tidak dimanfaatkan secara bijaksana. Sebagian besar utang diambil karena keputusan emosional, bukan perencanaan matang. Ketidakmampuan dalam membedakan keinginan dan kebutuhan seringkali menjadi penyebab pengeluaran yang tidak terencana. Ada juga kecenderungan untuk meningkatkan gaya hidup seiring dengan kenaikan gaji, tanpa memperhitungkan biaya tambahan yang mungkin timbul.
Bonus atau pendapatan tambahan seringkali dianggap sebagai hak untuk foya-foya, tanpa pertimbangan matang. Pengeluaran kecil yang dilakukan secara berulang pun dapat menyebabkan akumulasi pengeluaran yang signifikan. Membahas keuangan secara terbuka juga menjadi masalah tersendiri bagi beberapa orang, yang cenderung menyembunyikan pengeluaran atau utang dari pasangan.
Kesalahan lainnya adalah tidak memiliki rencana keuangan jangka panjang, seperti dana pensiun atau darurat. White menyarankan untuk memulai dengan mengevaluasi setiap kebiasaan pengeluaran uang agar bisa segera mengambil tindakan perbaikan. Kesadaran finansial yang dimiliki hari ini dapat membawa perbedaan besar dalam kestabilan keuangan di masa depan. Dengan demikian, mulailah mengendalikan keuangan Anda sekarang untuk memperbaiki kondisi keuangan Anda di masa mendatang.