Sweet After Tears, band indiepop/dreampop asal Purwokerto, merilis single terbaru “Whisper of Chaos” setelah tiga tahun sejak album debut mereka, ‘Strangest Things’. Lagu ini bukan hanya menyampaikan eksistensi band ini di skena musik, tetapi juga mengarah ke fase emosional baru yang lebih dalam, mengeksplorasi keraguan, kebingungan, dan keheningan batin.
Diproduksi oleh Hafiz, “Whisper of Chaos” masih mempertahankan sonik khas Sweet After Tears dengan petikan gitar yang ringan, atmosfer lembut, dan vokal yang hampir seperti bisikan. Lirik yang sederhana ditulis oleh vokalis dan penulis utama band, Lida, mengajak pendengar untuk merenungkan dunia internal yang penuh pikiran berlebih, namun juga untuk menerima keadaan tersebut sebagai bagian dari pertumbuhan.
Berpindah dari lagu-lagu populer seperti “In the Bosom” dan “Au Revoir” dari album debut, “Whisper of Chaos” menggali lebih dalam lagi pendekatan emosional band ini dengan nuansa yang lebih dewasa dan narasi yang lebih personal. Ini merupakan lagu yang hadir bukan untuk mencari popularitas, tetapi karena kebutuhan untuk mengekspresikan diri.
Rilis single ini menegaskan kembali identitas Sweet After Tears sebagai band yang jujur dalam menyampaikan keresahan melalui lagu-lagu mereka. Dengan “Whisper of Chaos”, band ini memberikan ruang bagi pendengar yang sedang dalam fase keraguan atau mencari kehadiran dalam keheningan. Single ini resmi dirilis pada 3 Juli 2025 dan dapat dinikmati melalui berbagai platform digital seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music.
Dengan eksplorasi emosi yang dalam namun tetap setia pada akar estetik mereka, Sweet After Tears bukan hanya merilis lagu baru, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai salah satu suara paling reflektif di ranah indiepop/dreampop Indonesia.