Pertemuan Menteri-Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) ke-58 di Kuala Lumpur Convention Center (KLCC), Malaysia, tidak secara rinci membahas tarif impor yang diterapkan oleh Presiden AS, Donald Trump, terhadap negara-negara di kawasan ASEAN. Menteri Luar Negeri, Sugiono, menjelaskan bahwa setiap negara memiliki mekanisme negosiasi sendiri dalam menghadapi masalah tarif impor tersebut. Meskipun demikian, ASEAN menyepakati untuk tidak melakukan retaliasi dan memperkuat ekonomi masing-masing negara di kawasan.
Dalam pertemuan tersebut, ASEAN juga sepakat untuk mengidentifikasi kekuatan kolektif yang dimiliki oleh kawasan tersebut. Dengan populasi mencapai 700 juta jiwa, Sugiono meyakini bahwa ASEAN bisa meningkatkan daya tawarnya di tingkat internasional. Lebih lanjut, penerapan tarif perdagangan oleh AS dianggap sebagai panggilan pengingat akan pentingnya upaya Indonesia dalam mencapai swasembada pangan dan energi.
Sugiono juga mengungkapkan bahwa Indonesia sedang berinvestasi dalam pengembangan sumber daya manusia melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini dilakukan untuk membangun kekuatan ekonomi yang mandiri dan tidak tergantung pada pihak lain. Selain itu, Menlu juga menyatakan akan segera menyetujui nama-nama calon Duta Besar AS kepada DPR karena posisi tersebut dianggap penting dan harus segera diisi.