Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah mengungkapkan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai strategi untuk menekan angka pengangguran di Indonesia. Salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui program peningkatan keterampilan dan kerjasama antara sektor pendidikan dan dunia usaha. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa sekitar 1,01 juta pengangguran adalah lulusan perguruan tinggi, sehingga langkah-langkah untuk mengurangi angka pengangguran menjadi sangat penting.
Menkeu juga menyoroti pentingnya penguatan sektor pengolahan manufaktur dan pertanian dalam menyerap tenaga kerja. Selain itu, pemerintah juga berkomitmen untuk mempercepat investasi pada industri-industri strategis yang bernilai tambah tinggi, seperti industri baterai kendaraan listrik, kabel tembaga, pusat data, dan lainnya. Semua upaya ini diharapkan dapat menyelaraskan peningkatan kualitas tenaga kerja dengan pertumbuhan sektor industri di Indonesia.
Menkeu juga menekankan bahwa kebijakan fiskal yang efektif akan menjaga stabilitas ekonomi nasional dan membantu kelompok masyarakat yang rentan. Dengan turunnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,91 persen pada Agustus 2024, hal ini menunjukkan bahwa penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang cermat dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Pasalnya, APBN yang efektif akan menjaga Indonesia dan melindungi kelompok masyarakat yang rentan.