Bayam merupakan sayuran yang kaya nutrisi dan lezat, namun perlu diperhatikan saat pengolahan dan penyimpanannya. Jika bayam dibiarkan terlalu lama setelah dimasak pada suhu ruang, kandungan nitrat dapat berubah menjadi nitrit yang berbahaya bagi kesehatan. Risiko ini terutama berdampak pada anak-anak dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah. Oleh karena itu, sangat penting mengetahui cara penyajian dan penyimpanan yang aman agar gizi bayam tetap terjaga.
Sayur bayam sebaiknya segera dikonsumsi setelah dimasak atau disimpan di dalam lemari pendingin jika belum habis. Dengan langkah ini, kandungan nutrisi akan terjaga dan risiko bahaya dapat dihindari. Setelah dimasak, bayam hanya aman dikonsumsi hingga 2 jam pada suhu ruang. Jika disimpan di dalam lemari es pada suhu di bawah 4 °C dan dalam wadah kedap udara, bayam matang dapat bertahan 3–5 hari.
Adapun bahaya jika bayam disimpan terlalu lama, termasuk pembentukan nitrit yang berpotensi menjadi senyawa karsinogenik, peningkatan asam oksalat yang dapat menyebabkan masalah kesehatan, dan perubahan zat besi menjadi bentuk yang lebih toksik. Oleh karena itu, pemanasan ulang bayam tidak dianjurkan karena dapat meningkatkan kadar nitrit, asam oksalat, dan oksidasi zat besi.
Untuk menyimpan bayam dalam jangka waktu yang lebih lama, sebaiknya dibekukan. Bayam beku dapat disimpan di freezer bersuhu 0 °F atau -18 °C selama 10–12 bulan dengan catatan tidak mengalami perubahan suhu yang drastis selama proses penyimpanan. Rekomendasi tata cara aman adalah segera mendinginkan bayam setelah dimasak, simpan di lemari es dalam wadah kedap udara, hindari pemanasan ulang, buang jika sudah berbau atau berubah warna, dan bekukan dalam porsi kecil dengan label tanggal untuk penggunaan lebih lama.
Dengan demikian, bayam matang sebaiknya dikonsumsi langsung atau disimpan di lemari es paling lama 5 hari, serta hindari pemanasan ulang untuk menjaga keamanan. Untuk penyimpanan yang lebih lama, bekukan bayam sebagai solusi terbaik.