Daging meltique semakin populer sebagai opsi daging sapi yang mirip wagyu namun harganya lebih terjangkau. Daging ini banyak tersedia di restoran dan toko swalayan, menjadi favorit bagi mereka yang menginginkan daging lembut dan juicy. Proses produksi meltique melibatkan penyuntikan lemak nabati ke dalam daging sapi biasa untuk menciptakan efek marbling seperti wagyu. Meskipun berbeda dengan wagyu yang berasal dari sapi ras unggulan Jepang, meltique bisa diproduksi dari berbagai bagian tubuh sapi sehingga lebih fleksibel dan ekonomis.
Kelebihan dari daging meltique antara lain harganya yang lebih terjangkau dibanding wagyu, tekstur lembut dan rasa juicy yang menyerupai wagyu, berbagai pilihan potongan daging dan varian rasa, serta kemudahan dalam pengolahan. Namun, ada juga beberapa sisi negatif yang perlu diperhatikan, seperti kandungan lemak yang lebih tinggi, risiko kesehatan terutama bagi penderita penyakit jantung, kualitas lemak tambahan, perubahan rasa asli daging, dan potensi ketergantungan konsumen pada tekstur buatan.
Konsumen disarankan untuk menghindari konsumsi berlebihan, memilih potongan meltique dengan kandungan lemak rendah, mengolah dengan metode sehat, dan seimbangkan konsumsi daging dengan sayuran dan buah-buahan. Memahami karakteristik dan kandungan gizi daging meltique akan membantu konsumen dalam membuat keputusan konsumsi yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan masing-masing. Sebagai produk inovatif dalam dunia kuliner, penting bagi masyarakat untuk terus memperbarui pemahaman mereka tentang daging meltique agar bisa menikmatinya dengan bijak dan sehat.