Pada Sabtu, 19 Juli 2025, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengklaim bahwa kesepakatan tarif perdagangan dengan Indonesia telah memberikan akses penuh kepada AS atas komoditas tembaga di Indonesia. Menanggapi klaim tersebut, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia memastikan bahwa kerja sama terkait komoditas tembaga harus tetap mematuhi aturan di Indonesia. Saat ini, pemerintah sedang mempercepat langkah hilirisasi agar pengiriman tembaga ke AS dilakukan dalam bentuk hasil produksi setelah proses hilirisasi, bukan hanya bahan mentah.
Bahlil juga menyatakan bahwa dalam negosiasi, aturan di dalam negeri tetap diterapkan, sesuai dengan kerangka aturan yang berlaku di Indonesia. Namun, Bahlil mengaku belum dapat memastikan apakah tembaga yang akan dikirim ke AS merupakan produk hasil hilirisasi atau masih berupa bahan baku. Untuk memastikannya, Bahlil berencana terus berkoordinasi dan meminta arahan lebih lanjut kepada Presiden Prabowo Subianto.
Sebelumnya, Trump telah menegaskan bahwa kesepakatan antara RI-AS memberikan akses penuh atas semua hal di Indonesia, termasuk sumber daya alam seperti komoditas tembaga tanpa tarif. Trump menganggap hal ini sebagai bagian penting dari kesepakatan tersebut. Presiden Trump mengatakan bahwa kesepakatan tersebut memberikan akses penuh ke Indonesia tanpa hambatan, sesuai dengan kesepakatan yang telah tercapai.