Generasi muda, terutama Gen Z, mulai beralih preferensi karier dengan memilih pekerjaan lapangan atau blue collar daripada pekerjaan kantoran. Perubahan ini terjadi karena pekerjaan blue collar dinilai lebih menjanjikan secara ekonomi, manusiawi, dan lebih tahan terhadap otomatisasi dan kecerdasan buatan. Laporan dari Forbes, Business Insider, dan The Wall Street Journal menunjukkan bahwa semakin banyak lulusan SMA hingga sarjana dari kalangan Gen Z memilih jalur kerja teknis atau manual karena mereka tertarik pada stabilitas kerja, gaji kompetitif, dan makna dari pekerjaan tersebut.
Beberapa pekerjaan blue collar yang sedang naik daun dan diminati oleh Gen Z antara lain tukang listrik dan tukang ledeng, teknisi HVAC dan sistem pendingin, teknisi otomotif dan montir kendaraan listrik, tukang bangunan dan konstruksi, serta teknisi panel surya dan energi terbarukan. Profesi-profesi ini menawarkan potensi pendapatan yang tinggi, stabilitas pekerjaan, tantangan teknis, dan kesempatan untuk berwirausaha.
Gen Z melihat pekerjaan blue collar bukan hanya sebagai pengisi waktu atau pilihan terakhir, tetapi sebagai profesi yang memberikan kestabilan, penghasilan layak, dan rasa bangga terhadap hasil kerja nyata. Dengan kesadaran lingkungan yang tinggi, banyak dari mereka tertarik pada profesi di bidang energi terbarukan. Mereka tidak ragu untuk memilih jalur karier yang dianggap “kuno” namun menjanjikan. Jika Anda adalah bagian dari Gen Z atau sedang mempertimbangkan perubahan karier, maka pekerjaan blue collar mungkin layak dipertimbangkan sebagai pilihan yang menjanjikan dan memberikan kepuasan karier.