Mungkin Anda pernah mengalami situasi di mana hidup terasa sangat berat dan sulit dijalani. Hal ini bisa menjadi pertanda dari kondisi yang disebut mental breakdown. Meskipun bukan diagnosis medis resmi, istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan saat seseorang merasa emosionalnya kewalahan hingga tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan lancar.
Tekanan konstan seperti stres berat, kehilangan orang terkasih, masalah pekerjaan, atau beban hidup yang terasa terlalu berat seringkali menjadi pemicu kondisi ini. Jika tidak ditangani dengan benar, mental breakdown dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental seseorang secara keseluruhan.
Adapun tanda-tanda mental breakdown yang perlu diwaspadai meliputi perubahan mood yang cepat, kesulitan fokus dan kelelahan, gangguan pola tidur dan makan, keluhan fisik yang tak terjadi tanpa sebab jelas, penarikan diri dari lingkungan sosial, serta gejala serius lainnya seperti pikiran untuk menyakiti diri sendiri, serangan panik, atau halusinasi.
Di antara berbagai penyebabnya adalah tekanan pekerjaan yang berlebihan, masalah pribadi seperti kehilangan orang terkasih atau masalah finansial, kurangnya dukungan sosial, gangguan mental yang belum terdiagnosis, atau faktor biologis seperti ketidakseimbangan hormon. Untuk mengatasi mental breakdown, langkah pertama yang bijak adalah berkonsultasi dengan profesional, seperti psikolog atau psikiater, untuk mendapatkan bantuan terapi yang diperlukan.
Dalam beberapa kasus, obat-obatan tertentu juga mungkin diperlukan, namun penggunaannya harus diawasi oleh tenaga medis. Selain itu, perubahan gaya hidup sehat seperti menjaga pola tidur, makan makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan menghindari alkohol dan rokok juga dapat membantu mengatasi kondisi mental breakdown. Jadi, meskipun mental breakdown bukanlah diagnosis medis resmi, namun perlu diatasi dengan serius melalui kombinasi terapi, dukungan medis, dan perubahan gaya hidup yang sehat.