Rosan Roeslani, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, melaporkan bahwa realisasi investasi pada kuartal II-2025 mencapai Rp 477,7 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 11,5 persen secara year-on-year (yoy). Capaian tersebut telah berkontribusi sebesar 25,1 persen dari total target investasi sepanjang tahun 2025 yang ditetapkan Kementerian PPN/Bappenas sebesar Rp 1.905,6 triliun. Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat sebesar Rp 202,2 triliun atau 42,3 persen, sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 275,5 triliun atau 57,7 persen. Dari asal negara, realisasi PMA masih didominasi oleh Singapura, diikuti oleh Hong Kong, China, Malaysia, dan Jepang. Sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya menjadi sektor asing terbanyak dengan investasi sebesar US$7,3 miliar. Ada pula sektor pertambangan, jasa lainnya, transportasi, gudang, telekomunikasi, dan industri kimia dan farmasi yang turut menyumbang realisasi investasi asing. Pada sektor hilirisasi, investasi mencapai Rp 144,5 triliun yang didominasi oleh sektor mineral, perkebunan, kehutanan, migas, perikanan, dan kelautan. Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat merupakan lima besar lokasi investasi hilirisasi terbesar.