Hubungan dengan orang tua seharusnya menjadi tempat paling aman untuk pulang. Namun, tidak semua anak merasakan hal itu. Ketika orang tua justru memberikan tekanan emosional, merendahkan, atau bahkan mengabaikan perasaan anak, situasi tersebut bisa sangat menyakitkan dan membingungkan. Itulah yang disebut toxic parents. Jika Anda salah satu yang mengalaminya, penting untuk tahu bahwa Anda tidak sendirian. Berikut delapan cara bijak yang bisa dilakukan untuk menghadapi situasi tersebut dengan lebih sehat dan tegas.
Langkah awal yang penting adalah menyadari bahwa apa yang Anda rasakan itu valid. Anda berhak merasa kecewa, sedih, atau lelah. Jangan biarkan siapa pun, termasuk orang tua sendiri, membuat meragukan perasaan yang Anda alami. Menetapkan batasan bukan berarti tidak hormat. Justru itu adalah bentuk perlindungan diri. Misalnya, Anda bisa mengatur waktu pertemuan, memilih topik pembicaraan, atau membatasi komunikasi ketika dirasa perlu. Sampaikan dengan cara yang tenang dan tegas.
Banyak orang berharap orang tua mereka bisa berubah menjadi lebih baik. Namun, pada kenyataannya, Anda tidak bisa mengontrol sikap dan cara pikir orang lain. Yang bisa dilakukan adalah mengelola diri sendiri, termasuk cara merespons dan menjaga emosi tetap stabil. Jika Anda merasa cukup kuat secara emosional, cobalah ajak bicara orang tua Anda dengan lembut dan jujur. Pilih waktu yang tepat, sampaikan perasaan Anda dengan bahasa yang tidak menyalahkan. Terkadang, mereka tidak menyadari bahwa tindakan mereka menyakiti Anda.
Ketika suasana mulai tidak kondusif, Anda bisa memilih untuk berhenti sejenak, mengalihkan topik, atau meninggalkan ruangan. Ini bukan bentuk pelarian, melainkan cara sehat untuk menghindari konflik yang bisa semakin meluas. Di tengah tekanan emosional yang berat, jangan lupa untuk mencintai diri sendiri. Lakukan aktivitas yang Anda sukai, seperti jalan-jalan, menulis, mendengarkan musik, atau sekadar beristirahat. Perawatan diri adalah bentuk pemulihan mental yang penting.
Anda tidak harus menanggung semuanya sendirian. Bercerita kepada sahabat, saudara, atau profesional seperti psikolog bisa sangat membantu. Mendapatkan dukungan dari luar akan membuat Anda merasa lebih kuat dan tidak sendirian dalam menghadapi situasi ini. Jika hubungan dengan orang tua semakin menyakitkan dan batasan terus diabaikan, mungkin sudah saatnya untuk mengambil jarak. Bahkan jika perlu, Anda bisa memilih hidup mandiri. Ini bukan keputusan yang mudah, tapi kadang dibutuhkan demi menyelamatkan diri sendiri. Pola asuh yang toxic bisa meninggalkan luka jangka panjang. Anak-anak yang tumbuh di lingkungan seperti ini kerap merasa rendah diri, tidak percaya pada kemampuan sendiri, dan sulit membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.
Menghadapi toxic parents bukan berarti harus membenci atau memutus hubungan. Ini tentang menjaga kesehatan mental sambil tetap menunjukkan sikap hormat. Dengan mengenali perasaan, membuat batasan yang sehat, merawat diri, dan mencari dukungan, Anda bisa melalui semuanya dengan lebih kuat. Jika Anda merasa situasi tidak tertangani, jangan ragu untuk meminta bantuan dari tenaga profesional. Kesehatan mental sangat berharga, dan Anda tidak sendirian. Mencari bantuan adalah langkah berani untuk mencintai diri sendiri dan membangun masa depan yang lebih sehat secara emosional.