Pada bulan Juni 2025, Indonesia mencatat total ekspor sebesar US$23,44 miliar, dengan pertumbuhan sebesar 11,29 persen jika dibandingkan dengan Juni 2024. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa dari Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini, menjelaskan bahwa peningkatan kinerja ekspor Indonesia dipengaruhi oleh sektor industri pengolahan seperti minyak kelapa sawit, logam dasar bukan besi, kimia dasar organik, dan komponen elektronik. Ekspor sektor industri pengolahan mencapai US$107,60 miliar selama periode Januari-Juni 2025, yang menunjukkan pertumbuhan sebesar 16,57 persen dari tahun sebelumnya.
Pudji juga menekankan bahwa sektor industri pengolahan memegang peranan penting dalam peningkatan ekspor non-migas, dengan kontribusi sebesar 12,16 persen. Ekspor hasil industri pengolahan yang mengalami peningkatan signifikan antara lain minyak kelapa sawit, logam dasar bukan besi, kimia dasar organik, semikonduktor, komponen elektronik, dan peralatan listrik.
Selain sektor industri pengolahan, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan juga turut tumbuh dengan pertumbuhan sebesar 49,77 persen. Komoditas unggulan dari sektor ini meliputi kopi, buah-buahan, tanaman obat, aromatik dan rempah-rempah, sayur-sayuran, serta ikan segar atau dingin. Total nilai ekspor Indonesia pada bulan Juni 2025 mencapai US$135,41 miliar, meningkat 7,70 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Secara rinci, ekspor non-migas pada bulan Juni 2025 tercatat sebesar US$22,33 miliar, dengan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan berkontribusi sebesar US$0,59 miliar, sektor pertambangan dan lainnya sebesar US$2,74 miliar, dan sektor industri pengolahan sebesar US$19,00 miliar. Pertumbuhan ekspor yang signifikan ini menandakan kinerja ekspor Indonesia yang terus berkembang di berbagai sektor.