Banyuwangi Dipilih Sebagai Pusat Keunggulan City Branding di Indonesia
City Branding Institute bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk menyelenggarakan ‘Executive Education Program (EEP) City Branding’ pada 1-2 Agustus 2025. Menteri PANRB RI periode 2019-2024 dan praktisi city branding, Abdullah Azwar Anas, menyatakan bahwa Kabupaten Banyuwangi akan menjadi pusat keunggulan dalam praktik City Branding di Indonesia. Dia menunjukkan bahwa strategi city branding yang efektif dapat mengubah citra daerah, seperti yang telah berhasil dilakukan oleh Banyuwangi. Menurut Arief Yahya, mantan Menteri Pariwisata RI periode 2014-2019, Banyuwangi telah sukses dalam mengubah dirinya menjadi destinasi yang megah dari yang dulunya misterius.
Dalam Inspiring Session EEP City Branding, Arief menggarisbawahi pentingnya city branding dalam memperkuat citra daerah serta dampak positifnya terhadap wisatawan dan investasi. Program ini ditujukan untuk membantu memahami pentingnya identitas daerah, kebanggaan warga, investasi, dan pariwisata dalam pembentukan city branding yang efektif. City Branding Institute juga memastikan bahwa kegiatan ini akan berlangsung secara rutin, dengan batch selanjutnya direncanakan pada November 2025 bersamaan dengan City Branding Conference yang akan melibatkan praktisi, akademisi, dan pemerintah daerah dari seluruh Indonesia.
Menurut Yuswohady, pakar pemasaran dan branding yang terlibat dalam pendirian City Branding Institute, city branding bukan hanya tentang promosi wisata, namun juga tentang strategi jangka panjang untuk meningkatkan daya saing daerah. City branding yang kuat harus melibatkan penduduk lokal, wisatawan, dan investor melalui narasi yang konsisten dan relevan. Data global juga menunjukkan bahwa kota dengan citra kuat mengalami peningkatan signifikan di sektor ekonomi, perdagangan, pariwisata, dan penyerapan talenta. Program ini akan memberikan pengalaman nyata melalui kelas strategi, studi kasus, dan kunjungan lapangan ke Banyuwangi sebagai destinasi unggulan.