Perkembangan bahasa pada anak merupakan hal penting dalam tahap pertumbuhan mereka. Namun, terdapat kondisi yang disebut sebagai speech delay, di mana anak mengalami keterlambatan dalam berbicara atau menyampaikan pikirannya. Penyebab dari speech delay masih belum sepenuhnya diketahui, namun faktor seperti kondisi medis saat lahir, riwayat kejang atau trauma kepala, gangguan pendengaran, gangguan oromotor, autisme, riwayat keluarga, kurangnya stimulasi, dan penggunaan gawai berlebihan dapat menjadi pemicu. Gejala yang dapat dikenali dari speech delay antara lain anak tidak mengeluarkan suara pada usia tertentu, kesulitan mengikuti perintah, dan pelafalan yang tidak jelas.
Untuk mengatasi speech delay, pendekatan terapi disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahannya. Orang tua juga dapat membantu dengan cara seperti mengajak anak berbicara sehari-hari, membacakan buku cerita, menanggapi ucapan anak secara positif, memperkenalkan nama-nama benda, memberikan pilihan, dan membatasi penggunaan gawai. Jika orang tua merasa perkembangan bahasa anak tidak sesuai usia atau muncul tanda-tanda speech delay yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan ke dokter atau terapis wicara. Penanganan dini dapat membantu memaksimalkan potensi anak dan mencegah gangguan yang lebih kompleks di masa depan.