Vertigo adalah kondisi yang sering disalahartikan sebagai pusing biasa, padahal gejalanya khas berupa sensasi berputar pada diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Gejala ini dapat berlangsung hingga beberapa hari dan disertai dengan mual, muntah, gangguan keseimbangan, dan bahkan gangguan penglihatan. Vertigo sendiri merupakan gejala dari gangguan kesehatan tertentu, baik pada telinga bagian dalam maupun sistem saraf pusat. Meskipun tidak mengancam jiwa secara langsung, vertigo dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama jika timbul secara tiba-tiba.
Gejala vertigo yang perlu diwaspadai meliputi sensasi distorsi gerak, seperti berputar atau tertarik ke satu arah, serta mual, muntah, sakit kepala, dan gangguan pendengaran. Gejala ini sering muncul saat seseorang mengubah posisi tubuh, dan durasinya bervariasi dari beberapa detik hingga berhari-hari. Untuk mendiagnosis vertigo secara tepat, dokter biasanya melakukan peninjauan riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang seperti tes darah atau pencitraan.
Penanganan vertigo tergantung pada penyebabnya, dan terbagi menjadi tiga pendekatan utama: terapi fisik, pengobatan dengan obat-obatan, dan terapi bedah. Terapi fisik seperti canalith repositioning maneuvers dan vestibular rehabilitation therapy dapat digunakan untuk mengobati vertigo, sementara pengobatan dengan obat-obatan dapat meredakan gejala. Terapi bedah biasanya menjadi pilihan terakhir apabila metode non-bedah tidak berhasil.
Langkah pencegahan vertigo meliputi gaya hidup sehat seperti rutin berolahraga, menjaga cairan tubuh, dan merawat kesehatan telinga. Selain pengobatan medis, tips praktis seperti hindari gerakan mendadak, tingkatkan kesadaran tubuh, dan jaga kesehatan gigi juga dapat membantu mengatasi vertigo. Vertigo bukan hanya pusing biasa, tapi kondisi medis yang memerlukan perhatian. Konsultasikan dengan dokter spesialis jika mengalami vertigo yang berulang atau semakin parah untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.