KIRIN, band hardcore/powerviolence dari Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, secara resmi mengeluarkan EP debut mereka yang berjudul sama ke platform digital setelah sebelumnya hanya tersedia dalam format kaset pada 27 April 2025. Langkah ini menegaskan tekad band untuk menancapkan posisinya di industri musik ekstrem Indonesia dan juga untuk menjangkau pendengar yang lebih luas.
EP ini direkam melalui proses yang melibatkan beberapa tahapan penting. Drum direkam di REY AUDIO, sedangkan gitar, bass, dan vokal direkam di Aikyou Record. Proses mixing dan mastering dilakukan oleh Zulhimsar (Summer In February), dengan desain seni oleh ROHHALUSMU yang mencerminkan energi dan karakter musik mereka. KIRIN tidak hanya merilis musik, tetapi juga bertekad membangun identitas yang merupakan cerminan dari kesungguhan dan kesetiaan mereka terhadap genre hardcore/powerviolence.
Dengan enam trek yang penuh energi dan marah, EP ini menampilkan “Kill The Soter” sebagai lagu fokus. Lagu ini sebelumnya telah dirilis eksklusif melalui Bandcamp, memberikan gambaran tentang keagresifan suara yang mereka tawarkan. Setiap trek pada EP ini singkat dan intens, menghadirkan pendengar dalam suasana yang penuh ketegangan.
Musikalnya, KIRIN terinspirasi oleh band-band seperti Gulch, Weekend Nachos, Zulu, dan Wormrot. Mereka menggabungkan elemen hardcore dengan powerviolence yang penuh kecepatan dan tanpa kompromi. Struktur musik mereka melintasi antara breakdown berat, riff tajam, dan blast beat yang kencang, menciptakan suara kotor namun teratur.
Di luar segi teknis, kehadiran digital EP ini memiliki makna simbolis. KIRIN mengangkat nama Kalimantan Tengah ke tingkat nasional, membuktikan bahwa musik ekstrem bukan hanya hadir di kota-kota besar. Mereka merupakan bagian dari gerakan band-band lokal yang membangun jalan mereka sendiri, dengan mengandalkan solidaritas skena dan kerjasama antar komunitas.
Sejak pembentukannya pada tahun 2023, KIRIN telah dirancang secara kolektif oleh para anggotanya yang memiliki kesamaan dalam visi musik. Mereka tidak hanya bermusik, tetapi juga berusaha menghasilkan musik sebagai sarana untuk mengekspresikan frustrasi, kritik sosial, dan kemarahan personal. EP debut mereka adalah gambaran awal dari perjalanan ini: keras, mentah, dan penuh potensi.
Dengan perilisan digital ini, KIRIN siap untuk membawa kekacauan mereka ke telinga yang lebih banyak, panggung yang lebih luas, dan menjadi sorotan di dunia musik Indonesia.