Presiden Prabowo Subianto berkomitmen untuk mengurangi kemiskinan ekstrem di Indonesia menjadi nol persen dalam waktu sesingkat mungkin. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah memperkenalkan Sistem Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk memastikan program-program bantuan sosial tepat sasaran. Hal ini juga bertujuan untuk menghindari orang kaya yang tidak membutuhkan mendapatkan subsidi.
Selain itu, pemerintah juga telah membangun 100 sekolah rakyat untuk masyarakat dari desil terendah, dengan rencana meningkatkan jumlahnya menjadi 200 pada tahun 2026 dan 300 di tahun berikutnya. Prabowo Subianto menyatakan bahwa sekolah-sekolah ini didirikan untuk memberikan pendidikan berkualitas kepada masyarakat dengan penghasilan rendah.
Selain mendirikan sekolah rakyat, pemerintah juga fokus pada pendidikan unggulan di bidang sains dan teknologi. Dengan membangun 80 sekolah unggul garuda, memperluas fakultas kedokteran ke seluruh Indonesia, serta menyebarkan smart TV dan platform ke sekolah-sekolah di daerah terluar, pemerintah bertujuan untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dalam sektor edukasi.
Presiden Prabowo juga menekankan upaya penegakan hukum dan keadilan dengan meningkatkan gaji hakim hingga 280 persen dan membongkar kasus korupsi besar. Semua langkah ini diambil untuk memastikan pembangunan yang merata dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia.