Bank Indonesia melaporkan bahwa Utang Luar Negeri Indonesia pada kuartal II-2025 mengalami kenaikan meskipun pertumbuhannya melambat. Posisi ULN Indonesia pada periode tersebut tercatat sebesar US$433,3 miliar dengan pertumbuhan tahunan sebesar 6,1%, sedikit lebih rendah dari periode sebelumnya. ULN pemerintah tetap terjaga dengan posisi sebesar US$210,1 miliar dan pertumbuhan sebesar 10,0% tahunan. Sementara itu, ULN swasta mengalami kontraksi pertumbuhan, tercatat sebesar US$194,9 miliar dan mengalami kontraksi sebesar 0,7% tahunan. Perkembangan ULN dipengaruhi oleh aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara domestik. Sektor ekonomi yang mendapat manfaat dari ULN pemerintah antara lain Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, Administrasi Pemerintah, Pertahanan, Jasa Pendidikan, Konstruksi, serta Transportasi dan Pergudangan. ULN Indonesia memiliki struktur yang sehat dengan perbandingan terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 30,5% dan didominasi oleh ULN jangka panjang. Bank Indonesia dan Pemerintah terus berkoordinasi untuk menjaga keberlanjutan struktur ULN demi mendukung pembiayaan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.