Pada Sabtu, 16 Agustus 2025, pasar buku anak di Indonesia diketahui masih minim akan opsi soundbook interaktif untuk mendukung pengalaman belajar si kecil. Meskipun demikian, di tengah situasi tersebut, Fauzia P. Lestari muncul dengan gagasan membawa sound book berbahasa Indonesia ke hadapan masyarakat. Ide tersebut timbul pada tahun 2017 ketika Fauzia tengah hamil anak pertama dan mengunjungi pameran buku internasional. Terkesan dengan variasi buku anak yang dilihatnya, Fauzia merasa perlu memberikan pengalaman membaca yang menarik kepada anak-anak Indonesia.
Tanpa hanya bermimpi, Fauzia dan suaminya memutuskan untuk mencetak 1.000 buku sendiri walau modalnya seharusnya digunakan untuk biaya persalinan. Fauzia menulis naskah dan suara sendiri, sementara seorang ilustrator awalnya dibayar dengan skema profit sharing, yang kemudian menjadi mitra pendiri Gulalibooks. Awalnya berbasis di Bandung dan dengan tim produksi yang minim, Fauzia memperkenalkan buku pertamanya kepada keluarga dan teman terdekat. Respon antusias dari mereka memberikan keyakinan pada Fauzia bahwa Gulalibooks memiliki potensi yang besar untuk berkembang.
Seiring waktu, tim yang semula terdiri dari 2 orang berkembang menjadi 12 karyawan. Gulalibooks terus berinovasi dengan memperluas koleksi buku anak, seperti soundbook, augmented reality book, buku dengan fitur perubahan warna, dan sensory book. Semua konten dirancang sesuai dengan tahap perkembangan anak dengan masukan dari psikolog anak dan kearifan lokal. Visi bisnis Gulalibooks adalah memberikan buku anak yang edukatif, inovatif, dan menyenangkan, serta menjadi solusi bagi orang tua yang peduli terhadap literasi anak.
Perjalanan Gulalibooks semakin berkembang ketika Fauzia bergabung dengan program Pengusaha Muda Brilian BRI pada 2024. Setelah mengikuti pelatihan intensif selama 4 bulan, Fauzia berhasil menyabet juara kategori Home Décor and Craft. Sebagai pemenang, Gulalibooks mendapatkan fasilitas pinjaman dari BRI dengan subsidi bunga 0%. Produk buku edukasi anak karya Gulalibooks telah dipasarkan luas di dalam negeri dan internasional, dengan distributor di Malaysia dan Singapura.
Tidak hanya mengembangkan bisnis, Gulalibooks juga memberdayakan masyarakat dengan melibatkan lebih dari 1.000 reseller, kebanyakan ibu rumah tangga, sebagai mitra bisnis. Mereka mendapatkan pelatihan digital marketing, pengelolaan usaha, dan parenting. Kolaborasi dengan rumah baca di 16 provinsi juga dilakukan untuk memperluas akses literasi anak-anak di berbagai daerah. Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menyatakan bahwa BRI terus mendukung UMKM dalam upaya peningkatan daya saing dan pertumbuhan usaha. Gulalibooks adalah bukti bahwa UMKM Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar global, dengan dukungan yang diberikan oleh BRI.