Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkuat kolaborasi terkait Tata Kelola, Risiko, dan Kepatuhan (Governance, Risk, and Compliance/GRC). Mereka berkomitmen untuk bekerja sama dengan kementerian/lembaga, industri, Asosiasi Profesi Bidang GRC, dan pemangku kepentingan industri Jasa Keuangan. Salah satunya dengan menyelenggarakan acara Risk and Governance Summit (RGS) 2025 di Jakarta. RGS menjadi ruang strategis bagi penguatan praktik tata kelola dan integritas sektor jasa keuangan.
Sophia Wattimena, Ketua Dewan Audit OJK, menyatakan harapannya agar kesadaran mengenai GRC semakin kuat dan pengetahuan terkait GRC dapat dibagikan dengan lebih baik. Tema RGS tahun ini adalah ‘Empowering the GRC Ecosystem to Drive Economic Growth and National Resilience’. Hal ini menekankan pentingnya penguatan ekosistem GRC sebagai landasan untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045 dan dalam menghadapi risiko global yang semakin kompleks.
OJK ingin menekankan peran mereka sebagai promotor tata kelola untuk mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan. RGS diharapkan dapat menjadi platform kebijakan dan kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional melalui tata kelola yang sehat dan berintegritas. RGS juga menjadi sarana untuk pertukaran informasi dan praktik terbaik dalam bidang GRC untuk memperkuat sektor jasa keuangan.
Selain itu, OJK juga mengadakan Innovation Paper Competition dengan tema tata kelola untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Kompetisi ini diikuti oleh 585 karya dari berbagai perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang praktik dan tantangan GRC di sektor jasa keuangan. Tematik yang dominan dalam karya paper adalah tata kelola untuk penguatan ketahanan pangan nasional, pencegahan fraud dan pencucian uang, regulasi teknologi untuk tata kelola sektor keuangan digital, dan inovasi peningkatan kapasitas SDM.