Kekerasan dalam hubungan sering kali tidak terlihat dalam bentuk fisik, tetapi bisa terjadi dalam bentuk psikis dan emosional. Bentuk kekerasan ini sering tidak disadari oleh korban karena muncul secara halus melalui kontrol berlebihan, ucapan yang merendahkan, dan tindakan lainnya. Dampak dari kekerasan psikis ini bisa merusak kesehatan mental, menurunkan rasa percaya diri, dan membuat hubungan menjadi tidak sehat. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda kekerasan dalam hubungan yang sering terjadi namun jarang disadari.
Beberapa tanda kekerasan dalam hubungan yang sering luput dari perhatian adalah perilaku manipulatif, pengendalian terhadap penampilan dan aktivitas, gangguan terhadap privasi, isolasi sosial, gaslighting, love bombing, ancaman emosional, ejekan verbal, dan perubahan emosi mendadak. Kesadaran dini terhadap tanda-tanda ini sangat penting mengingat data dari Komnas Perempuan yang mencatat tingginya kasus kekerasan non-fisik dalam hubungan pribadi.
Langkah-langkah mitigasi untuk menghadapi kekerasan non-fisik dalam hubungan antara lain adalah mengenali tanda-tanda halus seperti kontrol berlebihan, manipulasi, dan isolasi serta menjaga jaringan dukungan dengan keluarga, teman, atau profesional. Jika merasa terkait dengan kekerasan psikis, penting untuk diskusikan perasaan dan segera mencari bantuan profesional, seperti konselor atau lembaga pendamping korban. Oleh karena itu, kesadaran dini dan pengetahuan akan tanda-tanda kekerasan non-fisik dalam hubungan sangat penting untuk mencegah masalah yang lebih serius di masa depan.