Isu pemutusan hubungan kerja (PHK) masih menjadi ketakutan bagi banyak pekerja di tengah ketidakpastian ekonomi global. Gelombang PHK massal terus menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir. Ketakutan akan kehilangan pekerjaan tidak hanya dialami oleh yang kehilangan pekerjaan, tetapi juga oleh karyawan aktif. Sebuah survei terbaru dari MarketWatch Guides menunjukkan bahwa 70 persen pekerja telah melakukan persiapan menghadapi kemungkinan PHK. Generasi muda seperti Gen Z dan milenial tercatat sebagai kelompok yang paling cemas menghadapi ancaman PHK, baik dari segi ekonomi maupun perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI).
Persiapan yang dilakukan termasuk meningkatkan tabungan, mencari lowongan pekerjaan baru, dan mengirimkan lamaran ke perusahaan lain sebagai antisipasi. Sebagian besar responden survei menunjukkan tingkat kecemasan yang tinggi terhadap ancaman PHK. Seiring dengan kekhawatiran mengenai peran kecerdasan buatan (AI) dalam menggantikan pekerjaan manusia, banyak pekerja merasa rawan terhadap otomatisasi di masa depan. Sejumlah faktor, seperti kondisi finansial pribadi, dapat memperparah ketakutan terkait PHK.
Survei juga menunjukkan bahwa banyak pekerja bersedia mengorbankan kesejahteraan mereka hanya untuk mempertahankan pekerjaan. Mereka rela menerima potongan gaji, penurunan jabatan, tanggung jawab tambahan tanpa kompensasi, bahkan pindah kota demi keamanan kerja. Perbedaan sudut pandang antar-generasi, terutama antara generasi muda dan baby boomer, terlihat jelas dari tingkat kekhawatiran terhadap PHK. Kondisi pekerja saat ini menunjukkan betapa pentingnya persiapan finansial dan mental dalam menghadapi ketidakpastian pekerjaan.