Isu pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi momok besar bagi para pekerja. Survei MarketWatch Guides mengungkapkan bahwa 70 persen pekerja sudah siap menghadapi kemungkinan kehilangan pekerjaan. Angka ini menegaskan ketidakpastian kondisi ekonomi dan dampak teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI), yang bisa menggantikan peran manusia. Namun, kecemasan berlebihan dapat memperburuk kondisi mental pekerja. Para ahli menyarankan agar para karyawan tidak hanya mempersiapkan diri secara finansial, tetapi juga menjaga keseimbangan mental. Langkah-langkah tepat dapat membantu mengurangi dampak PHK, memungkinkan pekerja untuk bangkit kembali dan melanjutkan karier.
Salah satu tips yang bisa diterapkan adalah mencari dukungan emosional. PHK bisa merusak harga diri dan menimbulkan stres, oleh karena itu penting untuk menjaga hubungan sosial dengan keluarga, teman, atau komunitas pendukung. Selain itu, manfaatkan sumber daya profesional setelah kondisi mental stabil untuk mempercepat pencarian kerja. Pusat karier kampus, mentor profesional, dan American Job Centers (AJCs) di AS dapat membantu memperkuat kompetensi dan membuka peluang mendapatkan pekerjaan baru.
Jangan terlalu fokus pada pencarian kerja dan jangan lupa memberi waktu untuk relaksasi. Perkuat kondisi finansial dengan menabung, mengurangi pengeluaran tidak penting, dan menyiapkan dana darurat. Perbarui CV secara berkala dan bangun jejaring profesional, karena hubungan dengan rekan lama atau koneksi di industri dapat membuka peluang baru ketika PHK terjadi. Buka diri pada fleksibilitas karier, jika diperlukan, dan tingkatkan keterampilan baru yang relevan dengan perkembangan teknologi.
Menyikapi PHK memang sulit, namun dengan langkah-langkah yang tepat dan komprehensif, pekerja bisa bangkit kembali dan membangun karier yang lebih kuat di masa depan. Tetap menjaga kesehatan mental, mengelola keuangan secara bijak, dan memperkuat jaringan profesional adalah kunci keberhasilan dalam menghadapi kondisi tersebut.