Tari Topeng Juntinyuat dari Indramayu mencuri perhatian penonton di Cultural Performance stage Osaka World Expo pada 28-29 Agustus lalu. Para pengunjung terpesona dengan gerakan, kecantikan, dan desain kostum penari. Keiko dari Osaka bahkan rela menunggu 30 menit untuk menikmati pertunjukan Pavilion Indonesia. Tari Topeng Juntinyuat merupakan warisan budaya yang diakui oleh UNESCO. Pertamina Gas bekerja sama dengan sanggar seni dan masyarakat Desa Juntinyuat dalam menjaga dan melestarikan budaya Dermayon. Program Jaga Budaya ini tidak hanya berfokus pada Tari Topeng, tetapi juga pada kuliner khas Indramayu. Selain itu, Pertamina juga mengintegrasikan kearifan lokal sebagai bentuk edukasi iklim, seperti penanaman mangrove dan pemasangan geotube babat remat di Desa Juntinyuat. Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan komitmen perusahaan dalam menjaga keberlanjutan budaya dan lingkungan di seluruh wilayah operasional Pertamina. Dengan program Jaga Budaya, Pertamina berharap dapat terus menghidupkan kearifan lokal, menjaga adat istiadat, dan memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat setempat.