IHSG diproyeksikan bergerak fluktuatif pada perdagangan Selasa, 2 September 2025. Pada sesi sebelumnya, IHSG mencapai area 7.547 sebelum ditutup dengan penurunan 1,21% menjadi 7.736,07. Analis melihat kekhawatiran terhadap kondisi politik dan keamanan dalam negeri sebagai sentimen negatif, namun bargain hunting mulai muncul pada saham-saham yang turun. Kenaikan harga emas global juga mempengaruhi pembelian pada saham-saham komoditas emas, sementara saham sektor teknologi mengalami koreksi terbesar.
Secara teknikal, indikator MACD dan Stochastic RSI menunjukkan belum adanya tanda perubahan arah. Meskipun demikian, Stochastic RSI berada dalam area oversold dan akumulasi beli di level support, mengindikasikan kemungkinan adanya technical rebound. Para analis menyarankan bahwa kesempatan rebound akan terkonfirmasi jika IHSG dapat bertahan di atas level 7.780, dengan perkiraan IHSG masih fluktuatif di kisaran 7550-7780.
Phintraco Sekuritas dan Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta, juga menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan, yang jika terpenuhi bisa mendukung stabilitas pertumbuhan ekonomi tanah air. Titik support IHSG dinilai berada di level 7.571 dan 7.731, sedangkan titik resistance berada pada area 7.803 dan 7.887. Nafan juga memberikan rekomendasi sejumlah emiten saham yang layak untuk investor perhatikan seperti PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS), PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), dan PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG). Semua ini menjadi bagian dari proyeksi dan analisis dalam mengamati pergerakan IHSG di tengah kondisi pasar yang fluktuatif.