Dat Bunny, band pop punk asal Pamulang, baru saja merilis EP pertama mereka yang berjudul ‘Antidote’. Dalam rilisan ini, terdapat lima lagu yang mencerminkan perjuangan band ini dalam menemukan keseimbangan hidup. Sebagai rilisan independen, EP ini menunjukkan bahwa Dat Bunny tidak hanya fokus pada suara lantang mereka, tetapi juga pada refleksi diri yang mendalam.
Dari kelima lagu yang ada, “Aligned” menjadi lagu utama dalam EP Antidote. Lagu ini menggambarkan tekanan sosial yang sering dirasakan oleh banyak orang dalam mencapai standar kehidupan yang ditetapkan oleh masyarakat. Dat Bunny dengan energi pop punk mereka mengajak pendengar untuk menerima kenyataan bahwa setiap orang memiliki garis akhir yang berbeda, dan tidak ada keharusan untuk mencapainya pada waktu yang sama.
Tidak hanya “Aligned”, EP ‘Antidote’ juga menampilkan empat lagu lain yang sama-sama personal. Lagu “Love My Cat” menceritakan tentang self-love yang muncul dari hubungan yang sederhana dengan kucing peliharaan, sementara “Monoton” mengungkapkan kebosanan dalam rutinitas pekerjaan sehari-hari. Selain itu, “Hell (of a run)” juga menyuguhkan narasi yang segar tentang kehidupan seorang copet gigs, sementara “Burnout” mengangkat tema kelelahan mental dalam menjalani kehidupan yang penuh tekanan.
Dat Bunny yang terdiri dari Mazaya Ardelle, M. Alfath Akbar, Vici Feraldi Gunawan, dan Nadhir Prihadi Djunanda, mulai dikenal melalui single awal mereka, “Lucky One” dan “Pacar Orang”. Namun dalam ‘Antidote’, band ini menunjukkan kedewasaan musikal mereka dengan tetap mempertahankan energi pop punk yang khas. EP debut ini bukan hanya menjadi tonggak penting dalam perjalanan Dat Bunny, tetapi juga menunjukkan kemampuan mereka dalam menggabungkan semangat pop punk dengan cerita-cerita yang dekat dengan realitas pendengar.
Dengan begitu, ‘Antidote’ menjadi rilisan yang relevan dan jujur, menempatkan Dat Bunny sebagai salah satu band muda yang patut diperhitungkan dalam kancah pop punk lokal.