Unit musik rock asal Kediri, IGMO, telah merilis album kedua mereka yang berjudul ‘Absurd, Artificial, Potential’ (AAP). Dalam album ini, IGMO mengeksplorasi bagaimana individu berinteraksi dengan sistem dan struktur sosial yang menekan. Produser sekaligus vokalis, gitaris, dan otak utama IGMO, Dio, menjelaskan bahwa sistem sering kali disusun secara merancu untuk kepentingan perorangan atau kelompok kecil. Inspirasi untuk album ini salah satunya datang dari buku John Perkins yang membahas manipulasi ekonomi global.
Album AAP mencerminkan perkembangan matang dari sudut pandang yang berbeda setelah anggota IGMO menyelesaikan kuliah mereka. Secara musikal, album ini tetap didominasi oleh elemen rock namun dengan eksplorasi lintas-genre yang lebih liar. Berbagai pengaruh musik dari berbagai genre seperti SWAMI, The Black Angels, Nick Drake, hingga Pink Floyd menyatu dalam musik IGMO. Album ini tidak hanya menawarkan dentuman rock yang keras, namun juga perjalanan bunyi yang penuh warna.
IGMO menjaga konsistensi dalam menantang diri sendiri dalam mengembangkan musik mereka tanpa meninggalkan akar cadas, seperti yang terlihat dalam berbagai lagu di album AAP. Meskipun energik, album ini juga memiliki sentuhan melankolis untuk memberi pendengar ruang bernapas. Proses produksi album AAP dilakukan dengan cermat di studio-studio yang berbeda di Kediri dan Malang.
Sebelum perilisan album ini, IGMO telah merilis beberapa materi pendahuluan untuk memperkenalkan karya-karya baru mereka kepada publik. Soft-launching album ini dilakukan pada September 2025 di Kediri sebagai awal dari perayaan karya baru mereka. Album ‘Absurd, Artificial, Potential’ kini sudah dapat dinikmati di berbagai platform musik digital sebagai penanda kemajuan IGMO dalam mengeksplorasi tema-tema yang lebih luas melalui musik mereka.