Kementerian Perindustrian tengah gencar memperkuat upaya hilirisasi bahan baku kemenyan dengan fokus pada produksi minyak atsiri guna meningkatkan nilai tambahnya. Langkah ini melibatkan peran industri kecil dan menengah (IKM) untuk memperkuat posisinya dalam industri domestik. Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, menegaskan pentingnya partisipasi IKM dalam proses hilirisasi kemenyan, karena akses yang lebih dekat kepada bahan baku memungkinkan menjaga kualitas resin dengan teknik tradisional. Reni optimis bahwa langkah ini akan memperluas nilai dan pemanfaatan kemenyan secara global, dari penggunaan tradisional sebagai bahan ritual dan wewangian. Kemenyan Indonesia memiliki kualitas tinggi dan diminati di pasar global seperti India, Vietnam, China, Amerika Serikat, dan Prancis, terutama untuk produk wewangian seperti parfum, aromaterapi, pengharum ruangan, kosmetik, dan insektisida alami. Selain sebagai bahan wewangian dengan aroma khas, kemenyan juga dikenal dalam industri parfum sebagai fixative alami yang efektif untuk membuat aroma parfum lebih tahan lama. Langkah hilirisasi ini merupakan bagian dari agenda pemerintah dalam memacu pengembangan sumber daya alam Indonesia.