Pada Kamis, 9 Oktober 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami lonjakan sebesar 1,04 persen atau 84,91 poin saat penutupan perdagangan. Lonjakan ini membuat IHSG melampaui level 8.250,94. Selama sesi perdagangan, IHSG sempat mencapai tertinggi 8.272 dan terendah 8.159. Transaksi di pasar reguler mencapai Rp27,10 triliun dengan frekuensi 3,08 juta transaksi. Mayoritas sektor saham mengalami kenaikan, dengan sektor transportasi sebagai yang paling kuat naik 3,14 persen. Sementara itu, sektor teknologi turun 3,28 persen, sektor energi turun 1,12 persen, dan sektor properti turun 0,44 persen. Sektor siklikal naik 1,63 persen, sektor non-siklikal naik 1,51 persen, dan sektor keuangan naik 1,14 persen. Selain itu, sektor kesehatan, infrastruktur, bahan baku, dan industri juga mengalami kenaikan. Analis Phintraco Sekuritas mengaitkan lonjakan ini dengan penguatan rupiah terhadap dolar AS dan potensi window dressing di bulan Oktober. Beberapa emiten saham yang mencatatkan kenaikan harga termasuk PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), dan PT Indosat Tbk (ISAT). Kinerja pasar modal positif sepanjang tahun ini juga mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa.
