Memerah atau memompa ASI (air susu ibu) bisa membantu meningkatkan ASI atau membantu meringankan payudara ibu menyusui yang membengkak atau saluran ASI yang tersumbat. Ibu menyusui bisa memompa ASI dengan menggunakan pijatan tangan atau dengan bantuan alat pompa ASI. Seperti halnya menyusui, memompa ASI juga perlu dipelajari agar ASI dapat keluar dengan lancar dan kebutuhan bayi dapat terpenuhi. Memompa ASI sesering bayi menyusu setiap 3-4 jam selama 15 menit setiap kali. Berikut beberapa cara memompa ASI yang benar agar ASI dapat keluar.
Cara memompa ASI dengan pijatan tangan
Memerah atau memompa ASI dengan tangan penting untuk dipelajari oleh ibu menyusui, terutama dalam keadaan darurat atau tidak memiliki akses ke pompa ASI, berikut caranya:
Cuci tangan dengan sabun dan air hangat sebelum memulai memompa atau memerah ASI. Jika tidak memiliki akses ke air bersih, gunakan pembersih tangan yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol dan gunakan wadah yang bersih untuk menampung ASI.
Cuci kedua payudara dan sekitar dada jika telah menggunakan krim atau salep yang harus dihilangkan dengan air bersih.
Cari posisi yang nyaman, pijatlah payudara untuk membantu merangsang ASI keluar.
Saat memerah atau memompa ASI, posisikan ibu jari di atas puting dan jari-jari di bawah puting sekitar 1 hingga 2 inci di belakang puting. Ibu jari dan jari-jari akan membentuk huruf “C”.
Condongkan tubuh ke depan dengan payudara menjuntai ke arah wadah yang akan menampung ASI perah.
Tekan jari-jari dan ibu jari ke arah dada.
Remas dengan lembut untuk menekan payudara di antara jari-jari dan ibu jari. Geser jari-jari Anda ke arah puting tanpa mengangkat payudara.
Lepaskan lalu ulangi dengan pola yang berirama: tekan, kompres, lepaskan tanpa memindahkan tangan dari payudara.
Ulangi, pindahkan tangan ke bagian payudara yang berbeda setiap beberapa kali penekanan atau jika merasa ASI berhenti mengalir saat menekan suatu bagian. Pastikan menekan semua saluran ASI untuk mengeringkan payudara sepenuhnya.
Cobalah untuk melepaskan dan menekan secara berirama, seperti cara bayi menekan saat menyusu.
Gunakan kompres hangat pada payudara sebelum memerah.
Jangan meremas dengan keras atau menarik puting.
Cara memompa ASI menggunakan pompa
Baca instruksi atau petunjuk dalam kit pompa ASI, karena tidak semua pompa ASI bekerja dengan cara yang sama.
Sebelum mulai memompa cuci tangan terlebih dahulu dan keringkan dengan tisu bersih.
Cuci kedua payudara dan sekitar dada jika telah menggunakan krim atau salep yang harus dihilangkan.
Temukan tempat yang nyaman, pastikan dekat dengan stopkontak jika menggunakan pompa ASI listrik.
Pasang pompa ASI, letakkan pelindung payudara (flensa) di atas payudara. Puting harus berada di tengah-tengah bukaan flensa. Flensa tidak boleh terasa seperti dicubit, tertarik, atau terasa seperti mengiritasi payudara. Jika terasa tidak nyaman, mungkin memerlukan ukuran flensa yang berbeda.
Mulai memompa, dapat menekan tombol untuk pompa elektrik atau mulai menekan tuas untuk pompa manual menggunakan tangan. Mulailah memompa dengan tingkat hisapan yang rendah dan secara bertahap tingkatkan hisapan saat ASI mulai mengalir.
Pompa setiap payudara hingga kosong, flensa menempel erat pada payudara untuk menyedot ASI.
Setelah selesai memompa buka segel, lakukan ini dengan meletakkan jari dengan lembut di antara payudara dan flensa.
Keluarkan wadah ASI (botol atau kantong) dari pompa. Penting untuk menggunakan ASI perah selagi masih segar.
Beri label pada wadah dengan tanggal dan waktu sebelum menyimpannya di lemari es atau freezer. Tambahkan nama bayi jika berencana untuk mengirim ASI perah ke tempat penitipan anak atau tempat penitipan anak lainnya.
Ibu menyusui dapat menyimpan ASI perah dengan aman hingga empat hari di lemari es dan hingga dua belas bulan di dalam freezer (meskipun yang terbaik menggunakannya dalam waktu enam bulan).
Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024