Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani telah menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menggenjot hilirisasi pada 28 komoditas sumber daya alam di Indonesia. Proses hilirisasi ini membutuhkan investasi total yang cukup besar, diperkirakan mencapai US$618 miliar hingga tahun 2040 mendatang. Menurut Rosan, investasi ini akan berkontribusi pada peningkatan PDB sebesar US$235,9 miliar. Sektor yang akan dihilirisasi termasuk mineral dan batu bara, perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan. Potensi hilirisasi dalam sektor-sektor tersebut melibatkan komoditas seperti karet, kelapa sawit, udang, dan rumput laut.
Rincian alokasi investasi menunjukkan bahwa sektor minerba membutuhkan investasi sebesar US$498,4 miliar, meliputi komoditas batu bara, nikel, timah, dan lainnya. Di sektor migas diperlukan investasi sebesar US$68,3 miliar, sementara sektor perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan membutuhkan dana sebesar US$51,3 miliar. Perkiraan menunjukkan bahwa investasi ini dapat membuka hingga tiga juta lapangan kerja baru dan meningkatkan ekspor hingga mencapai US$857,9 miliar. Upaya hilirisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada masa mendatang.